Pages

Pemerintahan Indonesia

Errr, melihat judul di atas, sepertinya saya ini suka sekali dengan yang namanya politik. Actually, saya denger teman saya bilang, 'Politic is Lie' Amazing. Politik adalah kebohongan. Politik adalah drama yang berdampak buruk bagi rakyat.
Well, perlu saya koreksi. 'Indonesian's Politic is Lie' ---> Don't know what I mean? Poor you! #plak
.
Errr, saya mau mempublish salah satu fiction saya di FP. Judulnya sama dengan judul di atas. Dulu, saya mengaku sebagai Aprilia Mei, lho. XD Sekarang, saya mengaku sebagai Debo :)) Lebih baik menjadi diri sendiri, bukan? Oke, ini udah OOT~ #dibakar
Errr, langsung kucopas ini.

Essay ini, dibuat hanya untuk mengkritik. Untuk Indonesia bercermin. Bercermin akan segala kepura-puraan dan sandiwara bangsa ini. Sungguh, saya di sini. Sebagai rakyat kecil yang p'rihatin akan ketertinggalannya bangsa ini, akan mengkritik tanpa ampun semuanya. Dari segala sisi.

Kenapa saya mengkritik? Bangsa ini memiliki SANGAT BANYAK KEKURANGAN! Saya mengerti, tidak ada sesuatu yang sempura –kecuali Tuhan, namun bangsa ini TIDAK PERNAH berusaha untuk memperbaiki kekurangannya. Bangsa ini hanya bertahan pada titik amannya saja. Tidak mau maju dan atau berkembang! Maunya hanya di situ-situ saja.

Oh, sungguh. Saya sebagai rakyat Indonesia sungguh merasa sangat malu! Malu menjadi salah satu warga negara Indonesia yang sah. Kalau saya bisa, saya ingin dilahirkan di Jepang dan atau sejumlah negara maju lainnya. Saya tidak mau GENERASI selanjutnya merasakan hal ini. Maka, bagi anda yang telah membaca essay ini. Segera sebarkan, dan berdoalah. Supaya Indonesia mau bercermin.

' Debooohhh

Pemerintahan Indonesia

.

Susilo Bambang Yudhoyono. Saya rasa, banyak yang menyesal memilihnya sebagai Presiden pada pemilu 2009 yang lalu. Sejujurnya, saya lebih memilih Jusuf Kalla pada waktu itu. Mengapa?

SBY itu terlalu lembut! HEY –lembut boleh saja, namun jangan dibawa-bawa ke dalam sistem pemerintahan! Hey, lihat. Mari kita lihat Gayus Tambunan, yang mendadak menjadi seleb di pemerintahan. Pria itu sebenarnya hanya seorang PEGAWAI NEGERI TINGKAT 2B!

Cih. Bahkan, kepala sekolah SD saja Pegawai Negeri Tingkat 3A. Tapi, KENAPA? KENAPA SBY sampai tidak bisa berkutik jika berhadapan dengannya? Bukankah SBY lebih tinggi jabatannya dari Gayus?

Alasannya, SBY itu TIDAK TEGAS. Sungguh, sangat tidak tegas. Saya sangat mengerti adat istiadat Jawa, dan hal itu yang menyebabkan SBY tidak tegas. Bukannya mau menghina suatu suku tertentu, tapi coba Anda pikirkan. Selama ini, orang Jawa selalu bersikap lemah lembut, bukan?

Nah, itulah yang menyebabkan SBY tidak mampu melawan Gayus. Sikap SBY itu terlalu berleha-leha. Gayus, walaupun hanya seorang pegawai negeri rendahan, namun dia mempunyai 'orang belakang' yang jabatannya lebih tinggi darinya. 'Orang belakang' tersebutlah yang membutuhkan jasa Gayus.

Kenapa sih, SBY tidak bisa bersikap lebih tegas? Bisakah SBY bersikap seperti salah satu mantan presiden China. Mantan Presiden China pada saat pelantikan, menyuruh bawahannya menyiapkan sebuah peti mati. Setelah mengucapkan sumpahnya, dia menambahkan, "Barang siapa yang melakukan korupsi atau semacamnya, langsung ditembak mati! Termasuk saya! Saya akan masuk sini jika saya melakukan korupsi!"

Saya yakin, bahkan Aburizal Bakrie akan pucat jika SBY bersikap setegas itu.

SBY sebenarnya bisa saja menyuruh POLRI langsung mengusut tuntas kasus Gayus ini. Namun itulah, seperti yang telah saya tulis di atas. SBY itu terlalu BERLEHA-LEHA!

Sampai sekarang, pemerintah Indonesia itu masih belum bisa membedakan mana kepentingan negara dengan kepentingan pribadi. Hey, sadarkah Anda? Sampai sekarang, Ujian Nasional itu masih belum dicabut. Padahal saya yakin, mereka semua pasti sudah mengetahui bahwa Ujian Nasional tidak efektif.

Kalau sudah tahu tidak efektif, kenapa masih dilanjutkan? Itu karena mereka mendapat banyak keuntungan. Sangat banyak. Bayangkan saja, berapa juta ekslempar yang akan digunakan sebagai kertas Ujian Nasional? Anggarannya sungguh sangat besar.

Yang untung? PEMERINTAH! Semua menteri dan anggota DPR pasti kebagian. Dan ujung-ujungnya, berakhir pada penderitaan rakyat.

Bukankah begitu?

Selalu berakhir pada penderitaan rakyat. Cih. Moral bangsa ini masih di bawah rata-rata. Tanpa diberitahu, Anda pasti sudah tahu bukan bahwa pengangguran di Indonesia makin meningkat. Itulah salah satu penyebabnya. Keserakahan pemerintah.

.

.

Sign out,

' debooohhh


Masih belum 'ngeh' sama pernyataan di atas? Baca lagi, deh. Maklumi diriku yang sama sekali tak bisa menyusun kata-kata maupun diksi. XP Errr, dulu rencananya saya mau bikin implisit, tapi... karena keterbatasan waktu ya, saya malas mikir lama-lama, langsung eksplisit deh. XD

Errr, itu aja dulu deh unek-unek aku :P Udah, ngantuk.

0 komentar: